Skip to main content

Tedhak Sinten

Tedhak Sinten
Tedhak sinten utawa tedhak siti yaiku upacara adat Jawa kanggo bocah umur 7 wulan utawa 6 lapan. Ing laladan liya ing nusantara ana contone injak tanah ing Jakarta, mudhun lemah lan udhun-udhunan ing Betawi.
Tedhak sinten saka tembung tedhak, idhak utawa mudun lan sinten (saka tembung siti utawa lemah (bumi). Upacara iki kanggo perlambang bocah sing siap njalani urip liwat tuntunan wong tuwa nalika umur wis 7 lapan utawa 245 dina (7 x 35 = 245). Upacara iki dianake miturut kapitayan Jawa yen lemah iku nduweni makna ghaib lan dijaga Bathara Kala kanggo ngindari kedadeyan sing ora becik. Mula bocah kuwi dikenalake karo Bathara Kala sing jaga lemah. Upacara iku becik miturut weton.
Ubarampe upacara iku kayata pengaron isi kembang setaman, kurungan perlambang yen donyane anak isih ciut, werna-werna barang kang diselehake ing jero kurungan minangka suwene urip kayata pari sabengket, kapuk sabengket, piranti nulis, bokor isi beras kuning, werna-werna jenis duwet, lan perhiasan, klasa, bakaran pithik, tangga tebu “arjuna” sing warna ungu, jadah werna pitu: putih, ireng, kuning, biru, ungu, jambon, lan bancakan (sego gudangan).


Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel Persahabatan 5 cm

PERSAHABATAN 5 CM Identitas buku Judul Novel : 5 cm Pengarang : Dhonny Dhirgantoro Penerbit : PT. Grasindo Kota Terbit : Yogyakarta TahunTerbit : Mei 2005 Tebal Buku : 381 Halaman ISI RESENSI Sinopsis Didalam Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sport. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivitas kampus da

4 Tahap Perkembangan Nasionalisme di Indonesia dan Pengertian Konsepsi Wawasan Nusantara

  4 Tahap Perkembangan Nasionalisme di Indonesia Perkembangan nasionalisme di Indonesia melalui tahap-tahap Masa perintis Masa perintis adalah masa di mana semangat kebangsaan melalui pembentukan organisasi-organisasi pergerakan mulai dirintis. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Hari kelahiran Budi Utomo kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.  Masa penegas Masa penegas merupakan masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam, melalui Sumpah Pemuda tersebut menyatakan diri sebagai satu bangsa yang memiliki satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Masa percobaan Melalui organisasi pergerakan, bangsa Indonesia mencoba meminta kemerdekaan dari Belanda. Organisasi-organisasi pergerakan yang tergabung dalam GAPI (Gabungan Politik Ind

Macam-macam Tembang dan Paugeran Tembang

MACAM-MACAM TEMBANG Ada beberapa jenis tembang macapat. masing-masing jenis tembang tersebut memiliki aturan berupa guru lagu dan guru wilangan masing-masing yang berbeda-beda. Yang paling dikenal umum ada 11 jenis tembang macapat. Yaitu, Pucung, Megatruh, Pangkur, Dangdanggula, dll. Lebih lengkap nya sebagai berikut. 1.       Pangkur berasal dari nama punggawa dalam kalangan kependetaan seperti tercantum dalam piagam-piagam berbahasa jawa kuno. Dalam Serat Purwaukara, Pangkur diberiarti buntut atau ekor. Oleh karena itu Pangkur kadang-kadang diberi sasmita atau isyarat tut pungkur berarti mengekor dan tut wuntat berarti mengikuti. 2.       Maskumambang berasal dari kata mas dan kumambang. Mas dari kata Premas yaitu punggawa dalam upacara Shaministis. Kumambang dari kata Kambang dengan sisipan – um. Kambang dari kata Ka- dan Ambang. Kambangselain berarti terapung, juga berarti Kamwang atau kembang. Ambang ada kaitannya dengan Ambangse yang berarti menembang atau mengidung. Denga