Skip to main content

5 Macam Penyakit Hati dalam Islam dan Penyembuhannya

5 Macam Penyakit Hati dalam Islam dan Penyembuhannya - Hati atau dalam bahasa Arab disebut Qalbu merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia. Hati memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan perilaku seseorang, jika hatinya baik, maka akan baik pula perilaku atau amalannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui dan mengenal macam-macam penyakit hati yang berbahaya serta solusi atau cara menyembuhkannya.


“Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir.” [At Taubah: 125]


1. Sombong

Sombong adalah salah satu penyakit hati yang di benci oleh Allah SWT, seperti yang tersirat dalam surat Al-Qur’an berikut ini :

“Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min: 76]

“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’: 37]

2. Hasud (Iri dan Dengki)

Orang yang iri dan dengki selalu merasa susah bila melihat orang lain senang. Dan sebaliknya, ia akan merasa senang bila orang lain kesusahan. Biasanya orang yang iri dengki akan mencelakakan orang lain dengan lisan, tulisan, dan perbuatannya.

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’: 32]

“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu”. [HR. Abu Dawud]

3. Riya

Riya adalah orang yang beribadah atau berbuat kebaikan dengan maksud pamer kepada orang lain, agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik hati atau rajin/gemar beribadah dan berbuat kebajikan. Ciri-ciri riya yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia” [QS. Al-Baqarah: 264]

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat karena riya” [Al Maa’uun 4-6]

“Riya membuat amal sia-sia sebagaimana syirik”. [HR. Ar-Rabii’]

“Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil”. [HR. Ahmad dan Al Hakim]

4. Bakhil atau Kikir

Bakhil atau Kikir alias Pelit atau Medit merupakan salah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau berbagi dan bersedekah kepada orang lain.

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Ali ‘Imran 180]

“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa” [Al Lail 8-11]

5. ‘Ujub (Kagum akan diri sendiri)

Ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah.

Jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ‘ujub. Sebaliknya ucapkan “Alhamdulillah” karena segala puji itu hanya untuk Allah.

# Penyembuhan Penyakit Hati :

>> Menurut Imam Ibnul Qoyim, ada 2 cara mengatasi dan menyembuhkan penyakit hati, yaitu :

1. Menjaga kekuatan mental

Ibnul Qoyim menjelaskan bahwa salah satu upaya yang harus di lakukan orang yang memiliki penyakit hati adalah menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat dan melakukan berbagai ketaatan. Hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan sunah, serta fisiknya dipaksa untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karena ilmu dan amal, merupakan nutrisi bagi hati manusia.

2. Menghindari hal-hal yang membuat penyakit lebih parah

Ibnul Qoyim menyatakan, orang yang sakit hati harus menghindari segala yang bisa memperparah panyakit dalam hatinya, yaitu dengan menjauhi semua perbuatan dosa dan maksiat. Dia hindarkan dirinya dari segala bentuk penyimpangan. Karena dosa dan maksiat adalah sumber penyakit bagi hati.

>> Berikut 10 hal yang dapat dilakukan sebagai upaya dalam penyembuhan penyakit hati yang diderita :
  1. Membaca dan menyimak Al Qur’an
  2. Merasakan keagungan Allah SWT
  3. Mencari dan mempelajari ilmu agama
  4. Banyak berdzikir
  5. Memperbanyak amal sholeh
  6. Rajin melakukan ibadah
  7. Banyak mengingat mati
  8. Selalu ingat akan tibanya hari akhir
  9. Tidak terlalu mengharap dunia
  10. Berdo’a kepada allah SWT agar dijaga keimanan kita

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel Persahabatan 5 cm

PERSAHABATAN 5 CM Identitas buku Judul Novel : 5 cm Pengarang : Dhonny Dhirgantoro Penerbit : PT. Grasindo Kota Terbit : Yogyakarta TahunTerbit : Mei 2005 Tebal Buku : 381 Halaman ISI RESENSI Sinopsis Didalam Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sport. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivitas kampus da

4 Tahap Perkembangan Nasionalisme di Indonesia dan Pengertian Konsepsi Wawasan Nusantara

  4 Tahap Perkembangan Nasionalisme di Indonesia Perkembangan nasionalisme di Indonesia melalui tahap-tahap Masa perintis Masa perintis adalah masa di mana semangat kebangsaan melalui pembentukan organisasi-organisasi pergerakan mulai dirintis. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Hari kelahiran Budi Utomo kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.  Masa penegas Masa penegas merupakan masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam, melalui Sumpah Pemuda tersebut menyatakan diri sebagai satu bangsa yang memiliki satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Masa percobaan Melalui organisasi pergerakan, bangsa Indonesia mencoba meminta kemerdekaan dari Belanda. Organisasi-organisasi pergerakan yang tergabung dalam GAPI (Gabungan Politik Ind

Macam-macam Tembang dan Paugeran Tembang

MACAM-MACAM TEMBANG Ada beberapa jenis tembang macapat. masing-masing jenis tembang tersebut memiliki aturan berupa guru lagu dan guru wilangan masing-masing yang berbeda-beda. Yang paling dikenal umum ada 11 jenis tembang macapat. Yaitu, Pucung, Megatruh, Pangkur, Dangdanggula, dll. Lebih lengkap nya sebagai berikut. 1.       Pangkur berasal dari nama punggawa dalam kalangan kependetaan seperti tercantum dalam piagam-piagam berbahasa jawa kuno. Dalam Serat Purwaukara, Pangkur diberiarti buntut atau ekor. Oleh karena itu Pangkur kadang-kadang diberi sasmita atau isyarat tut pungkur berarti mengekor dan tut wuntat berarti mengikuti. 2.       Maskumambang berasal dari kata mas dan kumambang. Mas dari kata Premas yaitu punggawa dalam upacara Shaministis. Kumambang dari kata Kambang dengan sisipan – um. Kambang dari kata Ka- dan Ambang. Kambangselain berarti terapung, juga berarti Kamwang atau kembang. Ambang ada kaitannya dengan Ambangse yang berarti menembang atau mengidung. Denga