Sayang Halal Atau Tidak??? Baca Aja
Dulu
Seperti yang kita ketahui, sejak
beberapa tahun ke belakang bisa dibilang merupakan masa kejayaan Korea Selatan
dalam hal invasinya ke negara-negara lain di berbagai belahan dunia. Hal ini
sering disebut sebagai Korean Wave atau demam Korea. Korean Wave ini muncul dlm
berbagai bidang, mulai dari musik, drama dan film, reality show, produk kosmetik,
dan tentu saja makanan.
Sesungguhnya menurut saya Korsel
adalah negara yang pandai sekali dalam mempromosikan negaranya. Berhubung
postingan ini bahas makanan, contoh dari kepandaian tersebut adalah dengan
banyak menampilkan adegan memakan makanan Korea mulai dari jajangmyun, topokki,
bibimbap, kimbap, daaaan banyak lagi. Sebagai penonton setia reality show dan
kadang nonton drama yang berasal dari negeri ginseng, saya pun sedikit banyak
tersedot dalam pusaran gelombang ini hahaha. Siapa sih orang doyan makan yang
ga ngiler liat Lee Min Ho makan ramyun dengan nikmatnya. Oke tetep fokus di
makanan...........
Terus belum lama ini jagat internet
di Indonesia jadi heboh dengan "Samyang Challenge" atau buldak
bokkeum myun yang digadang-gadang menjadi mie instan dengan rasa pedas yang
menggetarkan lidah. Walaupun masih ada sih mie instan yang lebih pedas dari
Samyang. Tapi ya itu tadi efek Korean Wave. Kerennya, dari yang tadinya
susaaaaaaah sekali nyari yang jual ramen ini sampe sekarang itu bejibun di
mana-mana. Bahkan di minimarket daerah tertentu pun udah ada.
Nah dari banyak liat video-video
challenge bertebaran di youtube serta temen yang ngebet banget pengen makan
Samyang, saya pun iseng cari tahu sebenernya ramen ini boleh ga sih dimakan
oleh muslim soalnya dari awal tahu samyang ini sejujurnya pengen sih nyobain
ramen yang sampe bikin orang megap-megap kepedesan kayak ikan koi tapi kan saya
ga bisa baca ingredient apa aja yang ada di dalamnya. Sepengetahuan saya sangat
lumrah ada kandungan haram seperti babi atau alkohol di dalam makanan asal
produksi negara yang bukan dominan muslim. Jangan salah lho, keripik kentang,
es krim itu bisa jadi ada kandungan haram, bahkan di Jepang aja yang
jelas-jelas tulisannya vegetable soup emang sih isinya dominan sayuran tapi kok
ada daging ayamnya. Kenapa pula malah bahas negara tetangga Korea. Intinya
sebagai muslim kita harus selektif dan kritis mengenai apa saja yang masuk ke
tubuh kita, apalagi kalau makanan itu berasal dari negara yang masih rendah pemahaman
terhadap produk halal.
Kalau kalian sempet baca2 https://www.facebook.com/halal.co.kr/ ini
facebook isinya tentang produk-produk asal Korea. Dari sekian banyak yang
dipaparkan tentu saja si Samyang ini tidak ketinggalan. Halal Korea ini bahkan
punya data berupa google drive yang isinya merangkum produk-produk yang ada di
facebook mereka ini. Terkait samyang mereka mencantumkan seperti berikut
jangan tanya saya itu tadi hangeul bacaannya apa, tapi kesimpulannya adalah
"They've got halal certification. But, not for in Korea.
If there's a logo of halal, it is halal.
If not, it is not halal"
artinya:
Samyang udh ada sertifikat halal, tapi bukan utk produk yg beredar di Korea.
Kalau di kemasan ada logo halalnya berarti halal.
Kalau ga ada, berarti belum/tidak halal
Senada dengan Halal Korea ada juga artikel yang bilang kalau sejak November 2015 lalu
Samyang udah dapet sertifikat halal untuk pasar luar.
Jadi kesimpulannya ada Samyang yang halal ada juga yang ga halal (menurut pihak perusahaan pabriknya dibedakan)
Jadi kesimpulannya ada Samyang yang halal ada juga yang ga halal (menurut pihak perusahaan pabriknya dibedakan)
Kayak gimana sih cara ngebedainnya? Cara simplenya
seperti yang ditulis oleh Halal Korea adalah liat dari kemasannya ada logo
halal atau tidak
kemasan isi 5
ini yang satuan
kemasan cup (sumber)
Lalu sepengamatan saya Samyang yang ada logo halalnya ini bisa ditemukan di
Malaysia (AEON, Jusco, Giant) dan Singapura [update1: kemasan logo halal KMF tidak hanya tersedia di negeri jiran
melainkan memang untuk diekspor/dipasarkan di luar Korsel, selain Indonesia].
[update2: Supermarket Papaya Surabaya
menjual kemasan cup berlogo halal]. Malaysia sebagai negara dengan
mayoritas penduduk muslim cukup ketat regulasinya terhadap makanan yang beredar
di sana. Yah semoga kita bisa belajar kayak gitu. Oya tapi label halal di
kemasan Samyang bukan dari lembaga halal (kalo di Indonesia MUI) masing-masing
negara, melainkan dari Korea Muslim Federation Halal Commitee (KMFHC). [update3: kevalidan sertifikasi halal dari
KMF masih meragukan karena Halal dari KMF tidak termasuk yang diakui oleh MUI ,
sumber di sini. Kemungkinan itulah alasan mengapa kemasan Samyang
Indonesia dan negara lain dibedakan]
Sementara kalau di Indonesia pas saya liat di
Lottemart Bandung kemasannya tuh yang kayak gini
ada nomer BPOM nya tapi belum ada logo halal seperti yg di atas (sumber)
Nah kalau yang beredar di online shop ituh berhubung ada banyak sekali saya gatau apakah Samyang itu import langsung dari Korea oleh sellernya atau Samyangnya yang udah ada nomer BPOM.
Nah kalau yang beredar di online shop ituh berhubung ada banyak sekali saya gatau apakah Samyang itu import langsung dari Korea oleh sellernya atau Samyangnya yang udah ada nomer BPOM.
Yang patut diperhatikan adalah adanya nomer Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) itu bukan berarti itu makanan halal, melainkan
makanan itu aman utk dikonsumsi (tdk ada zat berbahaya dan sebagainya). Ya
meskipun sekarang sistem BPOM terbaru itu berubah sih, yakni produk diberi
nomer BPOM kemudian dilepas ke pasaran dan akan ditarik kembali apabila ada
komplain dari masyarakat. Beda kalau dulu kan dites dulu baru dikasih nomer.
Terkait BPOM ini nanti kapan-kapan saya buat postingannya. [saya udah nulis di sini]
Balik lagi ke halal. Penanda halal atau tidaknya suatu produk yang beredar di Indonesia adalah logo halal MUI bukan nomer BPOM. [update4: mengurus sertifikasi halal MUI memang panjang dan membutuhkan biaya besar, perkiraan saya hal tersebut yang mendasari belum didaftarkannya Samyang ke MUI. Semoga segera!]
Balik lagi ke halal. Penanda halal atau tidaknya suatu produk yang beredar di Indonesia adalah logo halal MUI bukan nomer BPOM. [update4: mengurus sertifikasi halal MUI memang panjang dan membutuhkan biaya besar, perkiraan saya hal tersebut yang mendasari belum didaftarkannya Samyang ke MUI. Semoga segera!]
Masalahnya banyak orang yang masih rancu akan dua hal tsb. Saya bahkan nemu ada seller Samyang yang ditanya calon pembeli apakah Samyang halal atau tidak, dijawabnya "halal kok soalnya udah ada no BPOM *insert emot senyum*" haduuuuh tepok jidat. Maaf ya cuma bermaksud untuk meluruskan.
tetapi saya gatau apakah kemasan Samyang yang ada logo halalnya masuk juga di Indonesia. Tolong dikoreksi ya kalau salah. Btw kalau ada yang mau ke Singapura/ Malaysia boleh dong daku titip Samyang *kedip-kedip manja*
Comments
Post a Comment